Paus Mengatakan Bahwa Atheis Yang Tulus Akan Masuk Sorga

Dalam sebuah surat terbuka kepada seorang editor koran, Paus Fransiskus mengatakan bahwa orang-orang atheis yang tulus akan diterima oleh Allah. Menulis kepada Eugenio Scalfari, pendiri dari koran La Republicca, sang paus mengatakan: “Kamu menanyai saya apakah Allah orang Krristen mengampuni mereka yang tidak percaya dan mereka yang tidak mencari iman. Saya akan mulai dengan mengatakan – dan inilah hal yang mendasarnya – bahwa kemurahan Allah tidak terbatas jika kamu pergi kepadaNya dengan hati yang tulus dan rendah hati. Isu bagi mereka yang tidak percaya Allah adalah agar mereka menaati hati nurani mereka” (“Pope to Atheists: See You Upstairs,”National Post, Kanada, 12 Sept. 2013). Pernyataan ini menjadi berita besar, tetapi sebenarnya semuanya yang dikatakan ini telah dikatakan juga oleh berbagai orang Injili selama puluhan tahun. Bahkan, ini adalah cara lain Roma Katolik dan Injili “bergabung.” Ini adalah aspek lain dari pembangunan “gereja” esa-sedunia akhir zaman. Buku More Than One Way, yang diterbitkan 1996 oleh Zondervan, menawarkan “empat pandangan tentang keselamatan di dunia yang pluralistik,” dan tiga pandangan dari antaranya menawarkan harapan bagi mereka yang tidak secara pribadi percaya kepada Yesus Kristus. Dalam bukunya, Love Wins, tahun 2011, “Injili” Rob Bell mengajarkan bahwa atheis bisa diselamatkan tanpa lahir kembali. Richard Mouw, Presiden dari Fuller Theological Seminary, memberitahu USA Today bahwa “Rob Bell punya Love Wins adalah buku yang bagus dan saya pada dasarnya setuju dengan theologinya” (“The Orthodoxy of Rob Bell,” Christian Post, 20 Maret 2011). Selama puluhan tahun Billy Graham terus mengatakan bahwa dimungkinkan bagi seseorang untuk selamat tanpa iman pribadi kepada Yesus Kristus, dan selama itu tidak ada seruan kaget dari pada Injili, termasuk dari denominasi Billy Graham itu sendiri, yaitu Southern Baptist Convention. Dalam sebuah wawancara dengan majalah McCall, Januari 1978, yang berjudul “I Can’t Play God Any More,” Graham mengatakan: “Saya pernah percaya bahwa orang-orang kafir di negara-negara jauh itu terhilang – sedang menuju neraka – jika Inijl Yesus Kristus tidak diberitakan kepada mereka. Saya tidak percaya itu lagi. …Saya percaya bahwa ada cara-cara lain untuk menyadari eksistensi Allah – melalui alam, misalnya – jadi banyak kesempatan lain, untuk mengatakan ‘ya’ kepada Allah.” Graham mengulangi sentimen ini dalam berbagai wawancara di tahun 1985, 1993, dan 1997. (Berita Mingguan GITS 21September 2013, sumber: http://www.wayoflife.org)

This entry was posted in KESELAMATAN and tagged , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment